Sunday, April 24, 2011

Jepang Anggarkan 45 Triliun Yen Untuk Bencana Tsunami

Pemerintah Jepang telah mengumumkan 4 triliun yen ($ 48.9bn; £ 29.6bn) anggaran darurat untuk bantuan bencana, setelah gempa bumi dan tsunami pada bulan Maret. Anggaran masih membutuhkan persetujuan dari parlemen akhir bulan ini, dan dapat dilaksanakan pada bulan Mei.

Pihak berwenang mengatakan tidak ada lagi obligasi baru yang dikeluarkan untuk mendanai pembangunan kembali Jepang, hal itu dilakukan untuk mencegah pertambahan utang yang besar pada masyarakat Jepan.
Anggaran darurat ditujukan untuk bantuan bencana, termasuk menyediakan perumahan sementara, pemulihan infrastruktur dan pinjaman terkait bencana.Pemerintah memperkirakan biaya sebanyak 25tn yen untuk membangun negeri itu kembali seperti semula. 

Gempa bumi 11 Maret menewaskan lebih dari 27.000 orang tewas atau hilang. Hal ini juga menghancurkan infrastruktur di bagian utara-timur Jepang dan memicu bencana nuklir. Naoto Kan Perdana Menteri Jepang  mengatakan ini bisa menjadi yang pertama dari beberapa tambahan anggaran yang dibutuhkan untuk mendanai rekonstruksi. 

Pada hari Kamis, pemerintah Jepan mengumumkan zona evakuasi 20km (12 mil) di sekitar Fukushima telah terserang reaktor nuklir. Sistem Pendingin rusak  oleh gempa dan tsunami dan radiasi telah bocor dari pabrik. 

Tidak jelas berapa banyak orang yang masih tinggal di zona evakuasi, namun laporan mengatakan polisi telah menghitung sedikitnya 60 keluarga. Anggaran akan dibiayai dengan mengambil 2.5tn yen dari dana pensiun, serta uang yang disisihkan untuk meningkatkan pembayaran bagi keluarga dengan anak-anak.

Namun pemerintah telah berjanji bahwa tidak akan menjual obligasi lagi, atau meminjam lebih banyak dari uang pasar, untuk mendanai bencana ini.  Karena  Jepang sudah memiliki beban utang dua kali lipat dari ukuran ekonomi mereka. 

Wartawan BBC Roland Buerk di Tokyo mengatakan bahwa meskipun anggaran darurat di masa mendatang akan memerlukan pinjaman lebih besar. 

"Tarif tol akan dinaikan dan Pajak naik juga sedang dibahas." 

Dia menambahkan bahwa anggaran itu mungkin bisa didapatkan melalui parlemen, meskipun ada kekhawatiran tentang beberapa tindakan, seperti oposisi untuk mendapatkan uang bagi yang membutuhkannya. 

Pemerintah berharap anggaran akan segera di tetapkan, meskipun banyak seruan Perdana Menteri Naoto Kan untuk mengundurkan diri. 
 

0 comments: